Kamis, 19 November 2009

about d'masiv

Jakarta - Sebagai seorang penggemar berat Manchester United, vokalis D'Masiv, Rian Ekky Pradipta, mengaku amat menggemari Ole Gunnar Solkjaer. Lalu, kalau kini ia berubah haluan menjadi fans Park Ji-Sung, apa sebabnya?

Diakui oleh Rian, ia memang telah bergelut dengan dunia sepak bola sejak ia masih kecil. Namun cedera serius membuatnya trauma sehingga memutuskan untuk berhenti bermain di lapangan hijau.

"Dulu waktu kecil aku main bola, tapi terus patah tulang jadinya trauma. Waktu itu sempat gabung di Indonesia Muda. Waktu masih SMP sempat ikutan seleksi timnas," ujarnya dalam percakapan di telepon dengan detikHot.

"Hampir mau masuk sekarang ngeri-ngeri gitu kalau mau main bola serius lagi. Kecelakaan waktu itu tahun 2002, sekarang masih bisa main sih tapi fisiknya nggak bagus, trauma aja."

Mengenai ketertarikannya dengan MU, personel dari band yang namanya tengah melambung ini menyebut berawal dari tahun 1999. Kala itu The Red Devils keluar sebagai juara Liga Champions dengan Solskjaer sebagai pahlawannya.

"Dari zaman dulu aku dukung MU. Dia juara Champion 99, suka aja. Waktu kecil pemain idolaku Ole Gunnar Solskjaer, pemain Norwegia. Sekarang sih Park Ji-Sung. Selain dari asia, dia kan orang Korea tuh, dia pemain MU yang jago banget, mainnya fokus," bebernya.

Lalu kalau MU menghadapi pertandingan besar, seperti halnya final Liga Champions akhir Mei nanti, apakah Rian akan ikut melakukan taruhan? "Nggak sih, taruhannya paling taruhan mijet sama anak-anak D'Masiv aja," pungkasnya.

about d'masiv

Jakarta - Sebagai seorang penggemar berat Manchester United, vokalis D'Masiv, Rian Ekky Pradipta, mengaku amat menggemari Ole Gunnar Solkjaer. Lalu, kalau kini ia berubah haluan menjadi fans Park Ji-Sung, apa sebabnya?

Diakui oleh Rian, ia memang telah bergelut dengan dunia sepak bola sejak ia masih kecil. Namun cedera serius membuatnya trauma sehingga memutuskan untuk berhenti bermain di lapangan hijau.

"Dulu waktu kecil aku main bola, tapi terus patah tulang jadinya trauma. Waktu itu sempat gabung di Indonesia Muda. Waktu masih SMP sempat ikutan seleksi timnas," ujarnya dalam percakapan di telepon dengan detikHot.

"Hampir mau masuk sekarang ngeri-ngeri gitu kalau mau main bola serius lagi. Kecelakaan waktu itu tahun 2002, sekarang masih bisa main sih tapi fisiknya nggak bagus, trauma aja."

Mengenai ketertarikannya dengan MU, personel dari band yang namanya tengah melambung ini menyebut berawal dari tahun 1999. Kala itu The Red Devils keluar sebagai juara Liga Champions dengan Solskjaer sebagai pahlawannya.

"Dari zaman dulu aku dukung MU. Dia juara Champion 99, suka aja. Waktu kecil pemain idolaku Ole Gunnar Solskjaer, pemain Norwegia. Sekarang sih Park Ji-Sung. Selain dari asia, dia kan orang Korea tuh, dia pemain MU yang jago banget, mainnya fokus," bebernya.

Lalu kalau MU menghadapi pertandingan besar, seperti halnya final Liga Champions akhir Mei nanti, apakah Rian akan ikut melakukan taruhan? "Nggak sih, taruhannya paling taruhan mijet sama anak-anak D'Masiv aja," pungkasnya.

Minggu, 15 November 2009

j-rocks

J-Rocks

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
J-Rocks
Jrocks.jpg
j-Rockstar















J-Rocks adalah band yang berdiri pada 9 November2003 dengan personil ImanSony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars. (vokal, gitar),


Sejarah

Nama J-rocks sempat menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta musik Jepang di Indonesia karena nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar (bintang musik rock). Tambahan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Nama J-ROCKSTARS akhirnya disingkat menjadi J-ROCKS karena adanya masalah penyebutan, sementara nama J-ROCKSTARS sendiri menjadi nama dari fans J-ROCKS.

Awal 2004, JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV, dan Aquarius Musikindo. Masing-masing personil meraih best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Mereka akhirnya berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius pada pertengahan tahun 2005.

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua Spirit, J-Rocks memainkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), blues, klasik ;;(classic), dan lain sebagainya.

Pada lagu berjudul "Kau Curi Lagi" mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa Rianzi dan pada lagu "Juwita Hati" mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang , Sato , Boppy pada video klip ini berperan sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya dari IndonesiaJepang. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia. sampai ke

J-Rocks mengukir sejarah sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka itu rencananya akan dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008.

Kesempatan berharga ini diperoleh J-Rocks karena mereka terpilih menjadi band terbaik di ajang A Mild Live Soundrenaline 2008. Band yang digawangi Iman (vokal dan gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum) ini terpilih sebagai band terbaik di ajang tersebut karena mampu tampil sesuai dengan tema free your voice dan berhasil membawa tema save our music and culture.

Bagi band yang beraliran Japanese pop/rock itu, perjalanan menuju Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang untuk bisa go international. Untuk rekaman nanti mereka menyiapkan tiga lagu singel yang rencananya akan dirilis oleh PT Aquarius Musikindo. Lagu-lagu tersebut sementara diberi judul Falling Love, Hanya Aku, dan Meraih Mimpi.

Di Abbey Road nanti mereka akan ditangani oleh Chris Butler, sound engineer ternama yang pernah menangani band Oasis, Supergrass, dan Divine Comedy. Abbey Road Studios didirikan pada November 1931 oleh EMI di London. Sejumlah artis musik tersohor pernah merekam lagu mereka di studio itu, seperti The Beatles, Pink Floyd, Oasis, Josh Groban, Radiohead, Muse, Green Day, Spice Girls dan U2. (bug/tempointeraktif)

Diskografi

J-Rocks memulai karirnya ditahun 2005 dengan album Topeng Sahabat dan mengeluarkan empat singel, diikuti dua tahun kemudian mereka kembali mengeluarkan album bertitel Spirit ditahun 2007. Terakhir, ditahun 2009 mereka mengeluarkan album ketiga mereka yang dibuat mini-version dan direkam langsung di Abbey Studio di Inggris, membuat J-Rocks menjadi band pertama di Indonesia yang pernah rekaman disana.


nidji

Nidji atau The Nidji adalah grup musik yang berkomposisi enam orang asal Jakarta yang terdiri dari Giring Ganesha (vokalis), Rama dan Ariel (gitaris), Adrie (drum), Andro (bassis), dan Run-D (kibor).

Nidji merupakan penyempurnaan nama dari kata NIJI yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bias membiaskannya dalam satu warna musik.

Konsep musik Nidji adalah modern rock yang memadukan unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop. Grup-grup band yang secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik Nidji, antara lain L'Arc~en~ciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers, Keane, dan sebagainya.

Sejarah

Sejarah awal terbentuknya band Nidji yaitu dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sebuah vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut.

Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat (Ariel, Andro, Adri, dan Giring) lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi.

Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personilnya sehingga berjumlah enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vokalis. Gaya 'memetik jambu' Giring saat menyanyi membuat Nidji menjadi band yang unik dan atraktif.

[sunting] Personil band

[sunting] Diskografi

Nidji terbentuk pada tahun 2002, dan pada tahun 2005 mereka mengeluarkan album perdana bertajuk Breakthru', dengan lima singel yaitu Sudah, Hapus Aku, Bila Aku Jatuh Cinta, Kau dan Aku, dan Disco Lazy Time. Tiga dari singel tersebut berhasil menyabet posisi #1 di MTV Ampuh, yaitu Sudah, Hapus Aku, dan Kau dan Aku . Tahun 2007, mereka mengeluarkan album kedua bertajuk Top Up, dengan lima singel andalan yaitu Biarlah, Jangan Lupakan, Arti Sahabat Akhir Cinta Abadi, dan Shadow. Lagunya Shadow memiliki video klip yang memiliki beberapa kesamaan dengan serial Heroes, dan anehnya lagu tersebut mampu bertahan selama 13 minggu diposisi #1 di MTV Ampuh, padahal di Dahsyat dan Inbox lagu ini tidak sampai posisi 10 besar. Dan Nidji juga menjadi Lead-Band di album kompilasi Ost. Laskar Pelangi dengan singel andalan Laskar Pelangi. Nidji juga mendapatkan sertifikat Platinum untuk lagu-lagunya..


JAKARTA, KOMPAS.com - Selepas dari gaya fashion yang tadinya hanya mengacu ke Harajuku, Tokyo (Jepang), band J-Rocks dari Jakarta tampil dengan berbagai dandanan. Yang mutakhir, mereka bisa juga bergaya hippies 1960-an.

Untuk perayaan ulang tahun ke-40 perusahaan rekaman PT Aquarius Musikindo di Jakarta, akhir minggu yang baru lalu, J-Rocks--terdiri dari Iman (vokal dan gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum)--tampil dengan gaya hippiesdress code acara itu. 1960-an sebagaimana

"Seperti sekarang ini berpakaian era 60-an untuk menghormati tuan rumah yang punya acara. Tapi ini gaya 60-an yang sudah didesain dengan gaya J-Rocks," jelas Iman sekaligus mewakili rekan-rekan segrupnya.

Menurut Iman, gaya hippies 1960-an itu bisa pula menjadi pilihan untuk penampilan mereka di panggung di luar acara tersebut. "Kami juga pernah pakai yang ala The Beatles (pada album Sgt Pepper's Lonely Hearts Club Band), yang tentunya tetap kami buat sendiri," katanya mengacu ke dandanan mereka dalam konser As You Like It pada 18 Juli lalu di Bandung, ketika mereka membawakan beberapa lagu band legendaris dari era 1960-an itu.




about d'maSIV

D'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum).

Sejarah

D'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003. Nama d'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik A Mild Live WantedMasiver.[1] pada tahun 2007. D'Masiv akhirnya merilis album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, D'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama

Di tahun 2009, D'Masiv merilis mini album baru yang berisi 2 buah lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalis d'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadhan yang jatuh pada pertengahan bulan Agustus2009.[2] Mereka juga berencana meluncurkan album kedua pada bulan November 2009. [3]



Kontroversi

Sampul album d'Masiv (atas) yang dituduh menjiplak sampul album Aerosmith (bawah).

D'Masiv sempat diberitakan sebagai penjiplak karya musik band lain. Kredibilitas Anugerah Musik Indonesia Ke-12 tahun 2009 pun sempat diragukan hanya karena memasukkan nama band ini sebagai salah satu unggulan peraih penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik. Anggota Dewan Pengarah AMI Seno M. Hardjo bahkan mengatakan pihaknya kecolongan dengan masuknya D’Masiv.

Beberapa dari lagu yang dituduh menjiplak tersebut di antaranya adalah lagu berjudul Dilema yang dianggap mencontek hampir semua bagian dari lagu Soldier’s Poem yang dibawakan band populer asal Inggris, Muse. Lagu Dan KamuHead Over Heels (In This Life) milik band Switchfoot asal San Diego, Amerika Serikat. Lagu Switchfoot lainnya yang berjudul Awakening juga dianggap dicontek intro dan ketukan ritmenya dalam lagu Diam Tanpa Kata. Intro lagu Luka Ku sendiri dianggap sangat mirip dengan Drive-nya Incubus, sementara intro lagu Cinta Sampai di Sini dianggap persis dengan intro lagu Into The Sun milik band Lifehouse dari Los Angeles, AS. Semua lagu itu ada di album perdana D’Masiv yang berjudul Perubahan. [4] Belakangan, muncul lagi berita bahwa lagu terbaru D'MasivJangan Menyerah menjiplak lagu Muse yang berjudulFalling Away With You.[5] dianggap menjiplak

Tidak hanya lagu-lagu mereka yang disorot menjiplak hasil karya orang lain. Sampul album pertama D'Masiv yang berjudul "Perubahan" juga dituduh meniru salah satu sampul album dari band Aerosmith (lihat gambar). [6]

D’Masiv sendiri menolak semua tudingan bahwa mereka adalah band plagiator yang hanya bisa menjiplak lagu musisi lain. Dalam jumpa pers yang digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada tanggal 1 April 2009, vokalis Rian mengaku dia dan grupnya hanya terinspirasi lagu-lagu dari musisi luar seperti Muse, Switchfoot, dan Incubus. [4] Di waktu yang lain, ia juga mengatakan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa grup musiknya menjiplak lagu orang lain hanya sebatas pro-kontra menyusul naiknya popularitas mereka dan tuduhan itu berasal dari orang-orang yang tidak bisa membuat lagu sehingga ingin menjatuhkan mereka. [5] [3]